18 Februari 2014
Sejarah Pedang Zulfikar
Pedang Zulfikar adalah pedang kuno yang dimiliki oleh syaidina Ali . Ali adalah sahabat sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW. Ia memerintah kekhalifahan Islam 656-661 M.Dengan beberapa catatan sejarah, Nabi Muhammad SAW memberikan pedang Zulfikar pada syaidina Ali di Pertempuran Uhud.
Pedang Zulfikar adalah salahsatu simbol Islam dan dikagumi oleh jutaan orang. Pedang Zulfikar adalah pedang, yang mengacu pada pedang Asia Barat atau Asia Selatan dengan pisau melengkung. Dikatakan bahwa pedang Syaidina Ali digunakan pada Perang Parit, yang merupakan upaya pengepungan yang terkenal di kota Madinah. Selama pertempuran, Nabi Muhammad SAW, Syaidina Ali, dan pembela Islam membangun parit untuk melindungi Madinah terhadap kavaleri konfederasi yang jauh lebih besar.
Beberapa ada yang bertentangan dengan bentuk pendang ini. Beberapa dari mereka menggambarkan senjata itu memiliki dua bilah paralel, menekankan kemampuan mistis dan kecepatan, sementara yang lain menggambarkan Pedang Zulfikar sebagai pedang tradisional berbentuk lebih. Beberapa gambar sejarah menggambarkan pedang dengan split, pisau berbentuk V. senjata itu bertahan hingga hari ini dan disimpan dalam kepemilikan Imam Muhammad al-Mahdi. senjata ini merupakan bagian dari koleksi yang terkenal yang disebut al-Jafr. Al-Jafr adalah sebuah buku suci Syiah.
Halini terdiri dari dua kotak kulit yang berisi artefak yang paling penting dari saat Nabi Muhammad SAW dan Syaidina Ali. Koleksinya telah diturunkan selama beberapa generasi, dengan masing-masing Imam baru menerima dari pendahulunya . Isi Al -Jafr cukup mengesankan, tetapi mereka tidak tersedia untuk dilihatkan ke publik. Salah satu bagian buku ini menggambarkan aturan Islam, arahan, dan hal-hal sekitar perang, termasuk tas yang berisi baju besi dann senjata Nabi Muhammad SAW. Pedang Zulfikar merupakan salah satu pedang yang paling legendaris di dunia dan menjadi salah satu artefak yang tak ternilai.
Author: Yayang Aser
Hidup adalah sebuah perjalanan, Bukan hasil akhir yang dinilai, Tapi proses bagaimana menjalaninya.
Manusia hanya wajib untuk berusaha dan tidak wajib untuk berhasil, Hasil akhir hanyalah efek dari usaha yang kita lakukan........→
Artikel Menarik Lainnya:
Serba Serbi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: